Minggu, 29 Oktober 2017

Jenis angle foto

Low angle
Low angle digunakan untuk menggambarkan objek foto yang besar, mewah, berkuasa, kuat, bijaksana, dan hebat. Low angle ini dilakukan dengan cara memotret objek dari bawah. Tapi perlu diingat, kita harus memperhatikan letak pencahayaan. Karena kalau kita salah menempatkan pencahayaan foto dengan low angle objek akan terlihat gelap.

High angle
Angle ini adalah kebalikan dari low angle. High angle digunakan untuk menggambarkan objek yang kecil, lemah, sedih, dan sebagainya. High angle dilakukan dengan cara memotret objek dari atas. Yang artinya posisi kamera lebih tinggi dari objek.          


Eye view
Secara bahasa, eye artinya mata, view artinya melihat. Eye view adalah angle yang sama dengan mata manusia yang melihat sebuah objek. Jadi apa yang kalian lihat, itu lah gambar yang ada di kamera. Karena ini adalah sudut pandang kita.

Bird eye
Angle ini seolah melihat dari mata burung. Jadi kita bisa melihat dengan luas. Angle ini tidak berfokus pada satu objek. Contohnya, memotret kota, dll.




Frog eye
Angle ini diambil dari dasar. Maksudnya ? Jadi kamera diletakan menempel ke tempat pijak objek. Misalnya dijalan. Terkadang sang fotografer harus berbaring untuk mengambil angle ini.
   

Jenis jenis kamera digital

1.compact digital
       




1. Ada mode exposure manual
2. Berukuran sensor besar
3. Dapat memilih format foto RAW
4. Punya hotshoe untuk dudukan flash external/aksesoris
5. Bodi kamera biasanya lebih besar dari biasanya.

2.Prosummer
         




Kata “prosumer “ diambil dari PROfesional dan conSUMER. Kamera yang berjenis “point and shoot” ini mempunyai fitur lebih lengkap dibandingkan dengan kamera saku, antara lain pengaturan exposure dan iso secara manual.
-ciri cirinya
 1. Kamera prosumer terdiri dari dua jenis, yaitu Kamera prosumer berbentuk Kamera digital SLR (DSLR-like) yang juga disebut Bridge Camera
dengan lensa tetap yang tak dapat dilepas, sedangkan MILC walaupun lensanya dapat dilepas, tetapi tidak memiliki Cermin Reflex dan tentunya juga tidak memiliki Optical Viewfinder dan sebagai gantinya dipakai Electronical Viewfinder atau layar LCD saja.
3.Bridge
           



  Ciri cirinya
-kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift), sehingga lebih unggul dari pada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR
- Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat.

4.Consumer DSLR
       



Ciri cirinya
 -Bisa Ganti Lensa
 -Memiliki Jenis Body Warna Lebih dari 1
 -Harga Relatif murah 4 – 6 Juta
Menggunakan Lensa Kit 18-55mm

5.Mirrorless
             



Ciri cirinya
 -Ukurannya yang relatif kecil,
 -Beratnya yang ringan,
 -Lensa yang dapat diganti-ganti,
 -Hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR,5

6.Semi pro DSLR
     
   


Ciri cirinya
 -lensa yang dapat dibuka/diganti, sehingga fotografer dapat memilih lensa sesuai yang diinginkan.

7.Boutique
           



 Ciri cirinya
-Harganya cukup mahal
-rata rata menggunakan
Sensor Fullframe ( Leica M9 ) atau APS C ( X100 ) dengan kualitas gambar yg tak perlu di ragukan.

8.Medium format DSLR
         



Ciri cirinya
 -Kamera Medium Format merupakan kamera yang biasanya menggunakan rollfilm. Besarnya format film pada kamera ini ditentukan oleh panjang foto yang direkam diatas kamera.

Minggu, 22 Oktober 2017

Jenis fotografi macro,food,model,landscape,human interest,potrait,architectur urut

                            Macro
     
                               Food
                              Model
                          Landscape

    
                          Human interest
                               Potrait
                          Architectur

Jenis foto : Jurnalistik Ukuran bidang pengambilan : long shot Jenis Angle: low angle